Pengenalan Dasar Prosedur Pemanjatan
Dalam suatu kegiatan alam bebas,menyusun suatu perencanaan merupakan suatu hal yang penting. Bidang rock climbing merupakan kegiatan yang sangat memerlukan tata cara dan prosedur yang tepat agar proses pemanjatan menjadi lancar dan aman.Prosedur pemanjatan yakni :
1. Orientasi Jalur
Orientasi jalur merupakan permulaan yang penting dari sebuah pemanjatan. Pemilihan jalur dapat dilakukan melalui data, literatur, informasi dari orang lain atau pengamatan langsung.Di dalam orientasi jalur, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Memperkirakan tinggi tebing, menentukan jenis batuan, menentukan berapa pitch yang akan dilakukan.
- Menentukan titik awal pemanjatan.
- Menentukan jenis alat-alat yang akan digunakan.
- Memperkirakan penempatan anchor (tambatan) untuk istirahat, pergantian leader untuk hanging belay juga hanging bivoack.
2. Pembagian Personil /Manajemen Tim
Pembagian personil dilakukan berdasarkan :- Jumlah personil keseluruhan.
- Kemampuan personil.
- Jalur yang akan digunakan.
- Sistem pemanjatan.
- Ketersediaan alat.
3. Persiapan Peralatan
Peralatan yang akan dipakai disusun dengan rapi dan sistematis. Ini membantu pemanjat dalam menggunakan alat.Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi alat yaitu :- Jenis batuan.
- Cacat batuan.
- Kemampuan leader.
- Pengaman yang tersedia.
4. Persiapan Pemanjatan
Setelah semua peralatan telah siap,maka pemanjatan dapat dimulai. Hal yang penting dalam pemanjatan beregu adalah komunikasi, apalagi antara leader dan belayer. Tetapi perlu diingat untuk menjaga energi, jangan sampai energi habis karena kita berteriak-teriak. Jadi sebaiknya menggunakan alat komunikasi, seperti handy talky.5. Memulai Pemanjatan
Leader melakukan pemanjatan hingga pitch 1 yang telah direncanakan sebelumnya. Lalu memasang fixed rope (talitambat) dari tali baru yang dibawanya yang dapat digunakan sebagai transport orang kedua.6. Cleaning
Setelah leader menyelesaikan pitch1, orang kedua bersiap untuk menyusul ke pitch 1 dengan menggunakan fixed rope.Sambil memanjat/jumaring orang kedua (cleaner) ini membersihkan runner-runner yang dipasang oleh leader, agar alat-alatnya dapat digunakan untuk pemanjatan selanjutnya (ke pitch-2).
Tugas cleaner :
- Membersihkan jalur dan menyapu runner.
- Mencatat pengaman yang akan digunakan selanjutnya.
- Sebagai leader untuk pitch selanjutnya.
- Membawa tali untuk pemanjatan
7. Pemanjatan untuk pitch 2dan selanjutnya.
Setelah cleaner sampai pada pitch 1,lalu melakukan persiapan untuk melakukan pemanjatan ke pitch 2. Yang menjadi leader adalah orang yang menjadi cleaner pada saat pemanjatan ke pitch 1. Padasaat pemanjatan ke pitch 2, orang ketiga dan selanjutnya yang masih ada dibawah, melakukan pemanjatan/jumaring. Begitu seterusnya hingga akhir pemanjatan.8. Turun Tebing
Setelah semua pemanjat telah mencapai target, maka yang harus dilakukan adalah rappeling (turun tebing).Untuk melakukan rappeling perlu membuat anchor untuk penambat tali. Rappeling dapat dilakukan dengan menggunakan tali tunggal atau tali ganda (double).Personil yang turun pertama kali harus membawa tali dan memasangnya pada pitch berikutnya. Persoinil terakhir sebaiknya memakai double rope rappeling dan tali dikalungkan pada anchor, sehingga dapat ditarik sesudah sampai di pitch bawah.Begitu selanjutnya untuk setiap pitch.Hal-halyang perlu diperhatikan dalam rappeling :
- Ujung tali harus disimpul.
- Waspada terhadap rontokan batuan.
9. Pendataan Alat SetelahPemanjatan
Di dasar tebing, setelah semua pemanjat turun, dilakukan pendataan alat-alat yang telah dipakai. Alat-alat apa saja yang sengaja ditinggal di atas dan pengecekan alat.10. Pembuatan Topo
Topo adalah gambar atau sket jalur yang berhasil di panjat. Sket ini dilengkapi dengan data-data sebagai berikut :a) Nama jalur
b) Lokasi
c) Jenis batuan tebing
d) Tinggi tebing
e) Sistem pemanjatan
f) Teknik pemanjatan
g) Waktu pemanjatan
h) Tingkat kesulitan (grade)
i) Data peralatan yang digunakan
j) Daftar pemanjat
Post a Comment