Teknik Dasar Pendakian / Rock Climbing

Monday 11 July 20110 komentar


Mengenal Teknik Dasar Pendakian / Rock Climbing

Mari kita share disini tentang satu kata kunci penting yang berkenaan dengan olahraga yang cukup menantang dan memaacu adrenalin.Banyak orang bilang ini adalah olahraga yang kurang berseni. apanya yang kurang berseni coba????
Mungkin mereka semua itu bilang karena mereka tidak pernah mencoba olahraga yang super keren bin menantang ini.
Seorang pemanjat harus bisa memahami tebing yang akan dipanjat, bagaimana kontur tebing tersebut, apa saja peralatan yang nantinya akan dipergunakan, dan kalau bisa tahu secara detail bagaimana bentuk pegangan dan celah-celah yang ada pada tebing tersebut yang paling utama pemanjat harus bisa menentukan jalur pemanjatan, cara pemasangan dan penggunaan peralatan yang benar, hal itu akan menjadi safety standart prosedur dalam pemanjatan sehingga menjadi support tambahan bagi kesuksesan dalam melakukan pemanjatan dan yang terpenting dalam melakukan pendakian, yaitu Kelengkapan sebuah alat dan kepercayaan diri kita terhadap keamanan alat tersebut, Jika semua itu terpenuhi langkah selanjutnya adalah bagaimana teknik yang harus kita kuasai dalam melakukan suatu pemanjatan. Berikut ini akan di jelaskan tentang bagaimana teknik-teknik yang lazim di gunakan dalam panjat tebing

1. Face Climbing


Yaitu suatu pemanjatan dimana permukaan tebing masih terdapat tonjolan atau rongga yang memadai sebagai pijakan kaki maupun pegangan tangan. Para pendaki pemula biasanya mempunytai kecenderungan untuk mempercayakan sebagian berat badannya pada pegangan tangan, dan menempatkan badanya rapat ke tebing. Ini adalah kebiasaan yang salah. Tangan manusia tidak bisa digunakan untuk mempertahankan berat badan dibandingkan kaki, sehingga beban yang diberikan pada tangan akan cepat melelahkan untuk mempertahankan keseimbangan badan. Kecenderungan merapatkan berat badan ke tebing dapat mengakibatkan timbulnya momen gaya pada tumpuan kaki. Hal ini memberikan peluang untuk tergelincir.Konsentrasi berat di atas bidang yang sempit (tumpuan kaki) akan memberikan gaya gesekan dan kestabilan yang lebih baik.

2. Friction / Slab Climbing


Teknik Dasar Pendakian / Rock Climbing ini semata-mata hanya mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Ini dilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu vertical, kekasaran permukaan cukup untuk menghasilkan gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan maksimal diatas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik.

 3. Fissure Climbing

 

Teknik Dasar Pendakian / Rock Climbing  ini memanfaatkan celah yang dipergunakan oleh anggota badan yang seolah-olah berfungsi sebagai pasak. Dengan cara demikian, dan beberapa pengembangan, dikenal teknik-teknik berikut.
Jamming, teknik memanjat dengan memanfaatkan celah yang tidak begitu besar. Jari-jari tangan, kaki, atau tangan dapat dimasukkan/diselipkan pada celah sehingga seolah-olah menyerupai pasak.
Chimneying, teknik memanjat celah vertical yang cukup lebar (chomney). Badan masuk diantara celah, dan punggung di salah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke belakang. Kedua tangan diletakkan menempel pula. Kedua tangan membantu mendororng keatas bersamaan dengan kedua kaki yang mendorong dan menahan berat badan.
Bridging, teknik memanjat pada celah vertical yang cukup besar (gullies). Caranya dengan menggunakan kedua tangan dan kaki sebagai pegangan pada kedua celah tersebut. Posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpuan dibantu oleh tangan yang juga berfungsi sebagai penjaga keseimbangan.
Lay Back, teknik memanjat pada celah vertical dengan menggunakan tangan dan kaki. Pada teknik ini jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan punggung miring sedemikian rupa untuk menenpatkan kedua kaki pada tepi celah yang berlawanan. Tangan menarik kebelakang dan kaki mendorong kedepan dan kemudian bergerak naik ke atas silih berganti. 

 Pembagian Pendakian Berdasarkan Pemakaian Alat

1. Free Climbing

 Sesuai dengan namanya, pada free climbing alat pengaman yang paling baik adalah diri sendiri. Namun keselamatan diri dapat ditingkatkan dengan adanya keterampilan yang diperoleh dari latihan yang baik dan mengikuti prosedur yang benar. Pada free climbing, peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman bila jatuh. Dalam pelaksanaanya ia bergerak sambil memasang, jadi walaupun tanpa alat-alat tersebut ia masih mampu bergerak atau melanjutkan pendakian. Dalam hal ini seorang pendaki diamankan belayer.

2. Free Soloing

Merupakan bagian dari free climbing, tetapi pendaki benar-benar melakukan dengan segala resiko yang siap dihadapinya sendiri.Dalam pergerakannya ia tidak memerlukan peralatan pengaman. Untuk melakukan free soloing climbing, seorang pendaki harus benar-benar mengetahui segala bentuk rintangan atau pergerakan pada rute yang dilalui. Bahkan kadang-kadang ia harus menghafalkan terlebih dahulu segala gerakan, baik itu tumpuan ataupun pegangan. Orang yang  akan melakukan free soloing climbing biasanya ia sudah pernah mendaki pada lintasan yang sama. Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat fatal sekali, sehingga hanya orang yang benar-benar mampu dan professional yang akan melakukannya.

3.  Atrificial Climbing

Pemanjatan tebing dengan bantuan peralatan tambahan, seperti paku tebing, bor, stirrup, dll. Peralatan tersebut harus digunakan karena dalam pendakian sering sekali dihadapi medan yang kurang atau tidak sama sekali memberikan tumpuan atau peluang gerak yang memadai.

Creatif By : Unknown | Catatan kang-soerip

Anda sedang membaca artikelTeknik Dasar Pendakian / Rock Climbing. Jika anda ingin sebarluaskan artikel ini, mohon sertakan link sumber secara lengkap , Untuk lebih jelasnya silahkan lihat Aturan Copy-Paste berikut, Bagi Yang ingin bertukar link silahkan pilih menu Link Sahabat. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Terimakasih
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Lintas-Berita | Indonesia Blogger | Mas Template
Copyright © 2009-2013. Catatan Kang-Soerip - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website | Last modified k4ng-s03rip
Proudly powered by Blogger