Fakta Ilmiah Babi Haram di Makan

Friday, 26 July 20130 komentar

Fakta Ilmiah Babi Haram di Makan - "Bukti kebenaran islam dalam fakta ilmiah"

Tahukah Anda??? - Dalam ajaran Islam, seba­gai hewan babi hukum­nya najis jika dis­en­tuh dan haram untuk dimakan oleh umat Islam. Hal ini telah di tegaskah dalam al-Qur'an Allah SWT berfirman:

 "diharamkan bagimu [memakan] bangkai darah, daging babi, [daging hewan] yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya dan [diharamkan bagimu] yang disembelih untuk berhala" 
(QS. Al Maidah:3

Selain itu babi juga diharamkan untuk dikon­sumsi dalam agama Yahudi dan Gereja Masehi Advent Hari Ketu­juh di kalan­gan Kristen. Mengapapa Demikian?? Sesuai dengan penelitien ilmiah di lapangan menyatakan bahwa:

1. Babi Tidak Memiliki Leher 

Tahukah anda kalau babi tidak dapat disembelih di leher? Mereka tidak memiliki leher sesuai dengan anatomi alamiahnya? Bagi sebagian orang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.

“Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) disebut nama Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman terhadap ayat-ayat-Nya.” QS. Al An’am: 118  "

2. Babi adalah hewan yang rakus 

Tahukah anda DNA babi mirip dengan manusia, sehingga sifat buruk babi dapat menular ke manusia. Beberapa sifat buruk babi seperti, Binatang paling rakus, kotor, dan jorok di kelasnya, Kemudian kerakusannya tidak tertandingi hewan lain, serta suka memakan bangkai dan kotorannya sendiri dan Kotoran manusia pun dimakannya. Sangat suka berada di tempat yang basah dan kotor. Untuk memuaskan sifat rakusnya, bila tidak ada lagi yang dimakan, ia muntahkan isi perutnya, lalu dimakan kembali. Lebih lanjut Kadang ia mengencingi pakannya terlebih dahulu sebelum dimakan Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada tersisa.
Selain itu dalam sebuah artikel mengatakan : ”Bahwa sese­o­rang itu berke­lakuan sesuai den­gan apa yang dimakan­nya.” Meli­hat tayan­gan di salah satu TV swasta , seo­rang pro­fe­sor dari IPB telah meneliti struk­tur DNA babi. Sesu­atu yang menge­jutkan terny­ata, struk­tur gen babi itu mirip den­gan struk­tur gen manu­sia. Jadi dapat dikatakan gen babi = gen manu­sia, jadi sama den­gan kita memakan dag­ing manu­sia (=kani­bal), na’udzubillah

3. Babi adalah hewan najis 

Tahukah anda Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis buku: Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang bersama urine.

4. Penyakit cacing pita 

Tahukah anda Dr Muhammad Abdul Khair (penulis buku: Ijtihaadaat fi at Tafsir Al-Qur’an al Kariim) menuliskan bahwa daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan Trachenea lolipia. Cacing tersebut berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi. Penyakit-penyakit cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi. Cacing berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar).

5. Penyebab utama kanker anus dan kolon 

Penelitian ilmiah di Cina dan Swedia Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000, Hasil penelit­ian ini dipub­likasikan pada 1986, dalam Kon­fer­ensi Tahu­nan Sedunia ten­tang Penyakit Alat Pencer­naan, yang diadakan di Sao Paulo. Babi banyak men­gan­dung par­a­sit, bak­teri, bahkan virus yang berba­haya, sehingga dikatakan seba­gai Reser­voir Penyakit

6. Menyebabkan peningkatan kolesterol 

Dr. Murad Hoffman (Doktor ahli dan penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh. Ditambah cacing babi Mengakibatkan penyakit kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rheumatic serta virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang di musim panas karena medium (dibawa oleh) babi.

Itulah sedikit yang saya ulas tentang babi, Terima kasih semoga bermanfaat,

Creatif By : Unknown | Catatan kang-soerip

Anda sedang membaca artikelFakta Ilmiah Babi Haram di Makan. Jika anda ingin sebarluaskan artikel ini, mohon sertakan link sumber secara lengkap , Untuk lebih jelasnya silahkan lihat Aturan Copy-Paste berikut, Bagi Yang ingin bertukar link silahkan pilih menu Link Sahabat. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Terimakasih
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Lintas-Berita | Indonesia Blogger | Mas Template
Copyright © 2009-2013. Catatan Kang-Soerip - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website | Last modified k4ng-s03rip
Proudly powered by Blogger